Daftar Ponsel Dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi Tahun 2018

Di abad milenial ini, ponsel atau telepon genggam sudah menjadi kebutuhan primer kita.

Ponsel tidak lagi menjadi sebuah barang mewah, atau barang yang sanggup meningkatkan status sosial pemegangnya.

Ponsel melaluiataubersamaini Tingkat Radiasi Paling Tinggi


Saat ini, mempunyai sebuah ponsel yakni sebuah keharusan, lantaran dengannya, pekerjaan, sosialisasi, komunikasi, dan lain sebagainya menjadi cepat dan lancar.
 ponsel atau telepon genggam sudah menjadi kebutuhan primer kita Daftar Ponsel melaluiataubersamaini Tingkat Radiasi Paling Tinggi Tahun 2018

Jadi, kapanpun dan dimanapun kita berada, ponsel tidak pernah lepas dari kita.

Jika saja ketika kita bepergian dan dompet ketinggalan dirumah namun ponsel masih kita bawa, sebagian besar dari kita enggan untuk kembali pulang kerumah spesialuntuk untuk mengambil dompet yang ketinggalan.

Namun sebaliknya, jikalau dompet kita bawa dan ponsel yang ketinggalan dirumah, maka hampir menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk kembali pulang kerumah mengambil ponsel kita yang ketinggalan.

Bayangkan, betapa benda berbentuk kotak kecil, yang kita sebut ponsel itu sanggup membuat kita begitu ketergantungan.

Dan tanpa kita sadari, ketika kita kerap meletakkan telepon seluler (ponsel) canggih itu di erat badan kita, benda itu mengeluarkan radiasi yang sanggup berdampak sangat jelek bagi kesehatan badan kita.

Seorang mahir senior toksikologi mengungkapkan bahwa bukan mustahil dampak jelek dari radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel juga sanggup terjadi pada manusia.

Seperti yang pernah diungkapkan dalam sebuah penelitian.  Penelitian yang menawarkan bahwa radiasi ponsel sanggup memicu aktifnya sel kanker pada tikus, yang walaupun hal ini belum menawarkan pengaruh yang signifikan pada manusia.

Dampak Fisik Penggunaan Ponsel


Belum lagi, pengaruh fisik dan mental yang diakibatkan oleh ponsel (lihat: Ini Mengapa Menatap Layar Ponsel Terlalu Lama Berbahaya Bagi Anak-anak), yakni lantaran kita berlama-lama memakai dan menatap layar ponsel.
Apalagi jikalau memakai ponsel dan berlama-lama menatap layar ponsel ini dilakukan oleh bawah umur usia balita hingga remaja, bahkan orang tua.

Sebuah studi pada 2016 yang dilakukan oleh Common Sense Media menemukan bahwa orang renta menghabiskan waktu hingga sembilan jam sehari di depan layar ponsel.

Dan spesialuntuk dua di antaranya memakai ponsel untuk alasan yang bekerjasama dengan pekerjaan.

Sebuah studi gres bahkan menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan bawah umur di bawah usia 2 pada layar ponsel, semakin besar kemungkinan mereka untuk mempunyai keterlambatan bicara. 

Karena itu, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa, bawah umur usia dibawah 18 bulan, tidak dulu diperkenalkan dengan ponsel.

Sedangkan untuk bawah umur diatas usia 2 tahun, jikalau memang harus diperkenalkan dengan ponsel, maka orang renta harus mendampinginya dan mempersembahkan acara yang benar-benar berkarakter untuk anak.

Kami kutip dari Kompas, staf Divisi Pediatri Oftalmologi Departemen IK Mata FKUI-RSCM, dr Julie Dewi Barliana, SpM(K), M Biomed, mengatakan:

"Layar ponsel sanggup mengakibatkan mata terasa kering, gerah, berair, bahkan katarak." 

"Panas yang dihasilkan pada mata akan berdampak pada kornea, lensa, dan retina mata."

"Mata akan terasa kering, gerah, dan hingga berair. Sementara pada lensa sanggup terjadi katarak", kata Julie ketika dihubungi Kompas (10/7/2018).

Lebih lanjut dr. Julie Dewi Berliana menandakan bahwa ponsel bekerja memakai gelombang elektromagnetik yang sanggup menjadikan radiasi di sekitar kepala terutama mata.

Efek gerah dari gelombang tersebut sanggup menjadikan jawaban jelek pada mata, terlebih lagi untuk penerapan yang berlebihan.

Sehingga sangat penting bagi kita untuk menjaga diri, untuk sebisa mungkin mengurangi paparan radiasi ponsel di sekitar kita.

Kantor Federal Jerman yang berkecimpung dalam Perlindungan Radiasi (Bundesamt fur Strahlenschutz) merilis daftar 16 ponsel dengan tingkat radiasi paling tinggi yang sudah beredar di pamasukan (nikita).

Daftar Ponsel dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi:

  1. Xiaomi Mi A1(dual SIM) dengan angka radiasi 1,75 (Watt per Kilogram)
  2. OnePlus 5T (dual SIM) dengan angka radiasi 1,68
  3. Huawei Mate 9 dengan angka radiasi 1,64
  4. Nokia Lumia 630 dengan angka radiasi 1,51
  5. Huawei P9 Plus dengan angka radiasi 1,48
  6. Huawei GX8 dengan angka radiasi 1,44
  7. Huawei P9 dengan angka radiasi 1,43
  8. Huawei Nova Plus dengan angka radiasi 1,41
  9. OnePlus 5 (dual SIM) dengan angka radiasi 1,39
  10. Huawei P9 Lite dengan angka radiasi 1,38
  11. iPhone 7 dengan angka radiasi 1,38
  12. Sony Xperia XZ1 Compact dengan angka radiasi 1,36
  13. iPhone 8 dengan angka radiasi 1,32
  14. ZTE AXON 7 Mini dengan angka radiasi 1,29
  15. Blackberry DTEK60 dengan angka radiasi 1,28
  16. iPhone 7 Plus dengan angka radiasi 1,24

Ditemukan bahwa pengaruh fisik yang ditimbulkan pada anak pria dan wanita yang memakai dan menatap layar ponsel lebih dari tiga jam dalam sehari mempunyai ukuran lemak badan yang lebih tinggi dan juga gejala resistensi insulin.

Resistensi insulin terjadi ketika badan berhenti merespons terhadap insulin, yang mana insulin ialah hormon yang menggerakkan gula dari anutan darah dan menuju sel.

Dan keadaan ini sanggup mengakibatkan kadar gula darah tinggi. 

Itulah sebabnya mengapa resistensi insulin yakni menjadi risiko terkena diabetes tipe 2.

Yang mana selain itu, obesitas, kurang aktif, dan riwayat keluarga, juga dianggap sebagai faktor risiko utama.

Saat ini, banyak bawah umur usia sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA, pulang dari sekolah, yang mana disekolah mereka banyak duduk, hingga dirumah kembali duduk, menonton TV, bermain game, atau memakai aplikasi tanpa henti di ponsel dan perangkat elektronik.

Kurangnya aktifitas fisik ini, yang mana kebanyakan dari bawah umur sekarang, dirumah makan sambil menonton, sehingga perhatian mereka akan rasa kenyang sangatlah rendah, yang berakibat pada makan yang berlebihan. (Sylvia White, RD @ parents.com)  

Kemungkinan lainnya juga akan ada komplikasi fokus jangka panjang, terutama jikalau tidak dikontrol dengan benar, termasuk penyakit jantung dan kerusakan ginjal.

The American Academy of Pediatrics (AAP), menyarankan bawah umur yang berusia hingga 2 tahun, dihentikan dikenalkan dengan ponsel, terkena radiasi ponsel, atau menatap layar ponsel.

Untuk bawah umur usia 2 hingga 5 tahun, AAP merekomendasikan pembatasan waktu layar ponsel untuk satu jam sehari dan spesialuntuk untuk acara berkarakter tinggi, serta orang renta juga harus tetap bahu-membahu mereka ketika mereka menatap layar ponsel mereka.


Untuk bawah umur usia diatas 6 tahun, AAP (The American Academy of Pediatrics) menyarankan mendorong orang renta untuk menempatkan sebuah "batas konsisten" untuk waktu yang dihabiskan bawah umur memakai media seluler serta memastikan bahwa waktu layar ponsel tidak menggantikan kegiatan fisik atau pulas mereka. 

Sedangkan untuk orang cukup umur jikalau melaksanakan hal yang sama menyerupai pada bawah umur usia 6 tahun keatas, maka itu akan menjadi lebih baik lagi. 

Lebih baik untuk dirinya sendiri, mengingat banyaknya dampak jelek yang ditimbulkan oleh media seluler ponsel, baik itu dengan berlama-lama menatap dan menggunakannya atau pun lantaran radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel tersebut.
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: