Golongan Orang-Orang Yang Celaka Akhir Puasa Ramadhan

Tongkronganislami.net - Sesungguhnya setiap ibadah memiliki dua potensi yang selalu beriringan satu sama lainnya. Satu sisi sebuah ibadah mungkin akan menjadi ladang pahala yang akan kita panen di kampung alam abadi nanti. Tapi sisi lain, kalau kita tidak memenuhi syarat, sopan santun dan rukunnya bisa jadi sebuah ibadah justru menjadi fitnah bagi kita di hari selesai nanti. Naudzu billah min dzalik...

Contoh yang paling terang dalam dilema ini terdapat dalam sebuah ayat yang sudah sama-sama kita hafal bersama, dalam surat al-Maun disebutkan ancaman Allah SWT kepada orang-orang yang shalat. Allah berfirman dalam kitabnya yang mulia: “ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya” (QS Al-Maun: 3)

Ayat di atas begitu lugas mengingatkan pada kita bahwa sholat bisa menjadi fitnah dan ancaman di alam abadi nanti dikala kita menjalankan tidak sesuai aturannya.

Lalu bagaimana dengan ibadah puasa Ramadhan kita? Apakah ada ancaman perihal puasa yang kita jalankan? Sungguh setidaknya ada dua dalil yang juga mengingatkan kita dengan gamblang perihal ancaman orang berpuasa kalau tidak memenuhi sopan santun dan aturannya.

Dalil pertama, Rasulullah SAW telah memperlihatkan prediksi bagaimana banyak orang yang berpuasa tanpa hasil apapun keculai hanya lapar dahaga. Beliau bersabda dari lisannya yang mulia :

Betapa Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapat apa-apa selain begadang saja” (HR An-Nasai)

Dalil di atas seharusnya menjadi warning atau peringatan dini bagi kita dalam meniti hari-hari Ramadhan kita, semoga tidak termasuk golongan yang celaka dalam arti berpuasa tanpa pahala.

Peringatan berikutnya ialah dalam lafadz doa Jibril alaihissalam, dimana ia mendoakan keburukan kepada mereka yang mendapati Ramadhan tapi tidak mendapat ampunan dari Allah SWT.

Diriwayatkan dalam hadits yang panjang : “Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar kemudian bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian dia bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapat ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka saya berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang cuek yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”(HR Ibnu Khuzaimah dishahihkan oleh Albani )

Naudzu billah tsumma naudzu billah ... 
Ibaratnya dalam pepatah bahasa kita, sudah jatuh tertimpa tangga. Tidak mendapat ampunan ramadhan merupakan peristiwa alam luar biasa, belum lagi ditambah doa laknat dari Jibril alaihissalam yang diaminkan oleh Rasulullah SAW. Semoga kita tidak termasuk dalam dua golongan yang disebutkan dalam dua hadits yang saya sebutkan di atas.

 Sesungguhnya setiap ibadah memiliki dua potensi yang selalu beriringan satu sama lainnya Golongan Orang-orang yang Celaka Akibat Puasa Ramadhan

Rasanya menjadi penting bagi kita untuk mengetahui mengapa orang yang berpuasa bisa mendapat kecelakaan yang sedemikian jelek semacam itu. Setidaknya ada empat kesalahan orang berpuasa yang bisa menjerumuskan mereka dalam dosa dan kehinaan, mari bersama merenungkannya.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang sudah sangat terkenal di indera pendengaran kita : Innamal a’maalu binniyaaat. Yaitu : Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya ....( HR Muttafaqi Alaih).

Maka berpuasa tanpa keikhlasan ibaratnya surat perjanjian tanpa stempel dan materai, menjadi tidak berlaku dan sia sia begitu saja. Pertanyaannya adalah, puasa semestinya melatih orang untuk ikhlas, sebab ia merupakan ibadah antara seorang hamba dan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda :

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda: “Semua amal insan ialah miliknya, kecuali puasa, bergotong-royong ia ialah milik-Ku dan Aku yang akan memperlihatkan balasannya, (H.R. Bukhari).

Tapi sungguh sayang sekali, ternyata masih ada yang ternoda keikhlasannya dalam berpuasa sebab godaan riya, harta maupun kecenderungan diri pribadi. Puasa diliputi riya, sebab ingin dianggap, dihargai dan dipuji orang lain sebagai orang yang berpuasa.

Bisa jadi sebab ewuh pakewuh dengan mertua, atau takut dengan pimpinan di kantor, atau mungkin ingin eksis di tengah rekan sejawat. Semua itu sungguh meluruhkan pahala puasa yang mulia.

Ada pula orang yang berpuasa sebab mengincar harta, mungkin saja ini lebih banyak terjadi pada bawah umur kita yang mengidamkan hadiah dari para orangtua dikala lebaran nanti, sebab bisa menuntaskan puasa dengan sempurna. 

Selain itu, ada juga yang berpuasa dengan bersemangat, bukan sebab kewajiban semata tetapi juga sebab impian langsung untuk diet dan menurunkan berat badan. Sungguh ini semua kalau tidak dihapus dalam hati, akan mengotori keikhlasan puasa kita, dan kita terjerumus dalam golongan mereka yang berpuasa tanpa pahala.

Yang kedua ialah mereka yang berpuasa tanpa ilmu. Tidak mengetahui mana yang membatalkan dan mana yang tidak. Maka mereka menjalani puasa tanpa aturan, atau memahami tidak dengan sepenuhnya benar. Akibatnya, puasa mereka menjadi begitu ringkih dan tanpa makna. Menyangka telah melaksanakan hal yang benar padahal sejatinya salah.

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda :“seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan dari pada seribu mahir ibadah (tanpa ilmu) “. (HR Ibnu Majah).

Maka marilah meningkatkan kualitas ibadah puasa kita dengan memahami sepenuhnya hukum-hukum seputarnya. Mari terus membaca, mengkaji dan bertanya, semoga bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadahnya dengan keyakinan yang nyaris sempurna.

Golongan orang berpuasa yang celaka ketiga ialah merkea yang berpuasa hanya dari makan minum dan bekerjasama tubuh semata, dan merasa bahwa dengan itu mereka sudah memenuhi semua ketentuan dan tuntutan puasa.

Barangkali kita perlu mengingat lebih dalam himbauan rasulullah SAW berkaitan dalam dilema ini: “Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan berzakat kedustaan, maka Allah SWT tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya” (HR Bukhori)

Mereka dalam dilema ini berpuasa tetapi tidak bisa menundukkan nafsu dan emosinya. Maka mereka menodai siang hari ramadhan dengan verbal yang tak terjaga dari ghibah, murka dan berkata dusta, atau anggota tubuh yang tidak terjaga dari dosa dan kemaksiatan.

Yang keempat ialah mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh kemalasan, dalam arti tidak menyadari kemuliaan bulan Ramadhan yang bertaburan berkah. Mereka tidak menyadari dan memahami bahwa Ramadhan bukan hanya bulan puasa saja, tetapi lebih dari itu ia ialah bulan demam isu kebaikan yang disyariatkan banyak amal kebaikan.

Rasulullah SAW bersabda perihal bulan berkat ini : “(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, syetan-syetan dibelenggu. Dan berserulah malaikat : wahai pencari kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan, berhentilah” (demikian) hingga berakhirnya ramadhan (HR Ahmad)

Golongan ini berpuasa tetapi tidak menjalankan tarawih, tilawah dan tadarus. Tidak pula berusaha untuk bersedakah, memberi berbuka pada orang yang berpuasa. Atau tidak pula menyempatkan diri untuk i’tikaf dan amal kebaikan secara umum. Mereka hanya berpuasa dan menimbulkan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan di siang hari, kemudian makan pestapora di malam hari.

Akhirnya, semoga kita terhindar dari peringatan Rasulullah SAW perihal mereka yang berpuasa tapi sia-sia dalam pahala dan keutamannya. Semoga Allah SWT menjaga kita semoga tidak terjerumus dalam empat golongan mereka yang berpuasa tapi celaka. Wallahu a’lam bisshowab

Baca Juga:
  1. Waspada Terhadap Sebab Utama Puasa Ramadhan Menjadi Sia-Sia
  2. Gelisah, Indikator Mutu Puasa Seorang Muslim di Bulan Ramadhan
  3. 5 Cara Meraih Pahala Puasa Tanpa Berpuasa di Bulan Ramadhan
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: