Waspada Terhadap Alasannya Ialah Utama Puasa Ramadhan Sia-Sia

Betapa Banyak Orang yang Berpuasa, ia tidak mendapat dari puasanya kecuali sia-sia 
(HR. Ibnu Majah)

Dalam hadis ini rasulullah SAW memperingatkan bahwa banyak orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan meninggalkan makan, minum dan hubungan intim suami istri di siang hari. Namun, semua itu hanya sia-sia belaka dan sama sekali tidak mengundang pahala, lantaran ia melaksanakan tindakan-tibdakan yang merusak pahala puasa. Ia tidak mendapat papun yang dijanjikan Allah SWT kecual dahaga dan lapar.

Penyebab Utama Puasa Seorang Muslim Menjadi Sia-sia

a. Perkataan dan Tindakan Zur

Perkataan dan tindakan zur ialah semua perkataan dan tindakan yang menyimpang dari kebenaran ibarat kebohongan, tuduhan dusta, kesaksian palsu, tipu daya, dan kejatahan lainya yang disebabkan oleh ucapan.

Perkataan dan tindakan zur ini akan merusak pahal puasa dan menjadikanya sia-sia. Rasulullah SAW bersabda: 

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya: Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan tindakan zur maka Allah SWT tidak membutuhkan upaya darinya untuk meninggalkan makan dan minumannya (HR. Bukhari)

b. Kejahilan
Kejahilan ialah semua perkataan dan tindakan ndeso yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Seperti bernadzar bangun di bawah terik sinar matahari dengan satu kaki, menyiksa diri sendiri dengan meninggalkan sahur dan tidur lantaran ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Begitu juga semua tindakan yang sanggup mencelakakan orang lain baik secara fisik, bahan maupun mental.

c. Menggunjing dan Sejenisnya

Ghibah atau menggunjing dan membicarakan malu seorang Muslim sanggup merusak puasa sehingga menjadi ibadah sia-sia yang tidak berdaya guna (baca: rugi di bulan ramadhan). Rasulullah SAW bersabda:

الصيام جنة، فإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث ولا يصخب فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني صائم

Artinya: “Puasa itu perisai, jikalau sesorang diantara kalian berpuasa, janganlah berkata keji dan janganlah berkelahi, dan jikalau seseorang mencelanya atau memusuhinya maka katkanlah saya sedang berpuasa.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Selain itu dalam riwayat lain juga disebutkan: Puasa ialah perisai selama seorang yang berpuasa tidak merusaknya, “ Dengan apa seseorang merusak puasanya?” Beliau menjawab, dengan kebohongan atau ghibah. (HR. Tabrani)

d. Melakukan Hal Yang Sia-sia

Nyanyian, permainan dan canda tanda tawa yang hiperbola termasuk hal yang sia-sia dan sanggup merusak pahala puasa. Seorang yang berpuasa kemudian ia mendengaran nyanyian atau melaksanakan permainan remi dan domino dari pagi hingga magrib maka pahala puasanya sanggup menjadi rusak lantaran hal yang sia-sia tersebut. Rasulullah SAW bersabda.

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

Artinya: Puasa tidak sekedar menahan diri dari makan dan minum. Sesungguhnya puasa itu menahan diri dari kesia-siaan dan kekejian. Jika ada seorang yang mencelamu atau bertindak ndeso kepadamu maka katakanlah: sebetulnya akub sedang berpuasa. ( HR. Baihaqi dan Al-Hakim)
Buka Puasa dengan Kurma


Baca Juga:

  1. Kisah Ibnu Mas’ud dan Nabi SAW, Tetap Ceria Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan
  2. Cara Rasulullah SAW Berpuasa di Bulan Ramadhan 
  3. Makna Iman dan Ihtisab dalam Puasa Ramadhan
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: