Tongkronganislami.net - Marilah kita seangtiasa menguatkan diri dan memotivasinya supaya tak lengah dan tak surut dalam bersedekah mengisinya dengan amal kebaikan. Karena sesungguhnya insan diciptakan dalam kondisi yang lemah. Wa khuliqol insaaanu dhoiifaa … (QS An-Nisa 28).
Karena itulah terkadang semangat mengisi Ramadhan hari pertama berbeda dengan hari kelima, keenam dan seterusnya. Kian hari terlihat kian surut. Bahkan naudzubillah, ada yang ‘menyelesaikan’ Ramadhan dalam hatinya begitu melewati sepertiga Ramadhan. Ramadhan terasa sudah usai, dan ia kembali dalam kesibukan dan rutinitas harian sebagaimana sebelum Ramadhan.
Kitapun menjadi saksi bagaimana hari-hari kesebelas dan seterusnya, barisan sholat tarawih di masjid mulai menyusut ke depan. Yang terlihat istiqomah hanya mereka yang memang senantiasa menjadi memakmurkan masjid pada hari-hari diluar Ramadhan.
Untuk menjaga kualitas dan kontinuitas amal kita dalam bulan Ramadhan ini, marilah kembali mengingat komitmen Allah yang dijanjikan kepada kita, khususnya yang berkaitan dengan ibadah puasa yang kita jalani ini.
Dengan menghayati apa saja yang akan diberikan Allah SWT kepada kita, maka insya Allah puasa kita akan terasa ringan, sebagaimana kitapun akan lebih bersemangat dalam menjalankan amal kebaikan lainnya di dalam Ramadhan. Mari kita lihat kembali bagaimana sesungguhnya akomodasi yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada mereka yang berpuasa dengan baik di bulan Ramadhan ini.
Pertaama: Ampunan di sisi Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang kita sama-sama sering mendengarnya disampaikan para muballigh dalam hari-hari ini. Hadits yang singkat tetapi memiliki nilai motivasi yang berpengaruh bagi kita : “Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan penuh pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu “ (HR Bukhori Muslim).
Siapa yang tidak bergembira mendapat ampunan dari setiap dosa ? Karena sungguh setiap kita tidaklah berjalan di atas muka bumi ini kecuali dengan memanggul dosa yang terus bertambah setiap harinya, tanpa kita sadari.
Ibaratnya tahanan, maka puasa akan menimbulkan kita mendapat remisi pembebasan dari neraka. Tentunya dengan dua syarat yang telah disebutkan begitu terang dalam hadits tersebut, yaitu : dengan penuh keimanan dan pengharapan.
Berpuasa dengan sepenuh keikhlasan dan keyakinan, serta mengharap pahala yang agung di sisi Allah SWT, alasannya yakni itulah ia senantias menjaga kualitas puasanya dari hari ke hari (baca: Ampunan Allah SWT di Bulan Ramadhan). Menjaganya supaya tidak terkontaminasi dengan noda-noda yang akan mengurangi nilai pahalanya.
Kedua : Bau lisan yang Wangi
Fasilitas kedua yang diberikan Allah SWT kepada orang yang berpuasa adalah, amis lisan kita menjadi begitu semerbak mewangi di alam abadi nanti. Rasulullah SAW bersabda: “ sungguh amis lisan orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah subhanahu wa ta’ala daripada wangi minyak kesturi” (HR Bukhori)
Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya mengapa hal semacam ini menjadi kekhususan tersendiri di sisi Allah SWT. Mengapa kasus amis lisan hingga diungkit dalam komitmen Allah SWT kepada hamba-Nya yang berpuasa ?.
Marilah kita lihat komitmen ini sebagai aba-aba bahwa apapun yang terkait orang yang berpuasa sungguh akan dihargai oleh Allah SWT, bahkan sekalipun yang terkait dengan amis mulut.
Logika sederhana, kalau amis lisan saja sudah begitu diperhatikan dan dihargai, maka bagaimana dengan hal-hal lain seputar orang berpuasa? Keringatnya dalam menahan panas, perjuangannya menahan lapar, tentulah ini semua juga akan berujung kebaikan demi kebaikan di alam abadi nanti.
Ketiga : Mendapatkan Syafaat dengan Puasanya
Hal keempat yang akan didapatkan oleh orang berpuasa di alam abadi nanti yakni syafaat atau pembelaan dari amal puasanya. Sebagaimana terang disebutkan Rasulullah SAW dalam haditsnya “Puasa dan al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada Hari Kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Rabbku, saya telah menghalanginya dari makan dan syahwatnya di siang hari, maka izinkan saya memberi syafa’at kepadanya.’ Al-Qur`an berkata, ‘Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka izinkan saya memberi syafa’at kepadanya” (HR Ahmad)
Subhanallah .. puasa dan bacaan Al-Quran akan berkembang menjadi pembela-pembela kita di alam abadi nanti. Memperjuangkan kita dengan memperlihatkan syafaat supaya kita terhindar dari fitnah dan siksa perhitungan akhirat. Karena sanggup jadi ada amal-amal kebaikan yang belum tepat tertunaikan, atau dosa yang belum sepenuh terlebur, maka syafaat senantiasa masih kita nantinantikan, dan ternyata salah satunya sanggup berasal dari amal puasa kita.
Keempat: Pintu Surga khusus “Arroyan” bagi orang yang berpuasa
Dalam sebuah hadits yang panjang Rasulullah SAW memberitahukan kepada kita kemuliaan lain dari orang yang berpuasa, dia menyebutkan dengan lisannya yang mulia: Sesungguhnya di nirwana ada sebuah pintu yang berjulukan Ar-Royyaan. Pada hari final zaman orang-orang yang berpuasa akan masuk nirwana melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun bangun dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.”(HR Bukhori Muslim)
Jelas sekali bahwa ibadah puasa memiliki kedudukan tersendiri yang begitu mulia, hingga bagi mereka yang gemar berpuasa dan sukses dalam puasa Ramadhannya mendapat pintu khusus yang disebut dengan Arroyan. Tentunya kita semua berharap sanggup memasuki pintu surga, dan sanggup jadi insya Allah melalui pintu Arroyan yang dijanjikan kepada ahlu shoum ….
Kelima : Kegembiraan Bertemu Allah SWT.
Bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua kegembiraan yaitu kegembiraa saat dia berbuka dan kegembiraan saat berjumpa dengan Rabbnya. (HR Bukhori) Kegembiraan di kampung alam abadi berikutnya yakni kesempatan berjumpa dengan Allah SWT. Sungguh bekerjsama inilah puncak dari kebahagiaan dan komitmen Allah kepada orang yang berpuasa, yaitu mendapatkan kemuliaan tersendiri bertemu dengan Allah azza wa jalla. Amal puasa kita ternyata sanggup menjadi tiket tersendiri untuk mendapat keinginan setiap mukmin sejati ini.
Baca Juga:
Baca Juga:
Buat lebih berguna, kongsi: