awambicara.id - Masyarakat awam bangka belitung, niscaya tau siapa Ahok. Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering dikenal dengan panggilan Ahok aka Zhong Wan Xie memulai karir politiknya di Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang didirikan alm. Syahrir. Dan pernah menjabat Ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur. Melalui parpol PPIB inilah Ahok sanggup menjabat anggota DPRD Belitung Timur untuk masa bakti 2004-2009. Masa jabatan sebagai legislator belum berakhir, Ahok mencalonkan diri menjadi Bupati Belitung dan terpilih kurun 2005-2010.
Belum selesai masa jabatannya sebagai Bupati Belitung Timur, Ahok mengikuti pilkada gubernur Babel pada tahun 2007 silam, akan tapi gagal total alasannya ialah Perolehan suaranya sangat sedikit. Dan sama halnya ibarat kini ini, Ahok tidak pernah mau mengakui setiap belum sempurnanya ataupun abadiahannya, selalu menyalahkan orang lain, dan Ahok menggugat hasil Pilkada BABEL 2007 ke Mahkamah Agung RI, dan berakhir dengan kegagalan lagi. Tidak kerasan di PPIB, Ahok pindah ke Partai Golkar untuk menerima tiket ke Senayan pada pemilu legislatif 2009. Dari rekam jejak tersebut, kita sanggup melihat Ahok atau beberapa politisi lainnya yang begitu gampangnya lompat pagar dari partai satu ke partai lain, semacam Ruhut Sitompul, ibarat kutu loncat. Kurang memahami adat dalam berpolitik.
Ahok, sanggup dengan gampangnya dalam meninggalkan amanah yang sudah dititipkan kepadanya. Belum selesai menjabat sebagai bupati Belitung Timur ingin menjadi gubernur. Gagal dalam pencalonan Pemiliihan Gubernur Babel, loncat ke Partai Golkar sebagai legislator. Tidak puas dengan hal itu, Ahok mencalonkan diri sebagai cagub di Jakarta dan nekad menjagokan dirinya sendiri, alasannya ialah tidak didukung bundar oleh Partai Golkar, Ahok kesal dan keluar dari Golkar dan kini menjadi anggota Partai Gerindra.
Bersanding dengan Jokowi, Ahok menanggalkan jabatannya sebagai anggota dewan perwakilan rakyat RI, begitupun statusnya sebagai anggota Fraksi Partai Golkar. Sekali lagi, Ahok tidak pernah menamatkan jabatannya yang ialah amanah yang semestinya diselesaikan hingga final masa jabatannya.
Di pentas Pilkada DKI Jakarta, Ahok memainkan tugas penting dalam memobilisasi kelompok etnik Tionghoa dan Nasrani. Melalui pendekatan etnik Tionghoa dan sentimen keagamaan, Ahok membungkus rekam jejaknya sebegitu rupa semoga sanggup menerima dukungan. Dan ibarat di Pilkada Babel 2007 dulu, kembali Ahok memainkan warta SARA, dalam Pilkada DKI, demi mendapatkan simpati dari etnik Tionghoa dan Nasrani, serta simpati dari sebagian umat muslim Jakarta.
Informasi yang didapat dari Mantan Ketua DPRD Propinsi Babel Emron Pangkapi, Ahok termasuk Bupati Belitung Timur gagal. Dari dulu doyan ngoceh, Selain mengumbar janji, ketika menjabat Bupati Belitung Timur, tidak ada prestasi prestius yang pernah ditorehkan Ahok.Begitupun ketika Ahok menjabat anggota DPRD selama 1,5 tahun. Kinerja Ahok sebagai legislator juga tidak ada prestasi apapun. Tidak satupun Perda yang diusulkan oleh Ahok.
Saat Ahok menjabat sebagai Bupati Belitung Timur selama 13 bulan, Ia meninggalkan pinjaman Pemerintah Daerah Belitung Timur dan kasus pembebasan lahan pelabuhan Manggar. Atas kasus ini, Ahok sempat dipanggil pihak Kejaksaan. Kasus ini kemudian dimenolong oleh Yusril Ihza Mahendra.
Rekam Jejak (Politik) Ahok
Pemilu Legislatif 2004 ; Ahok terpilih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur dari Partai PIB untuk masa jabatan 2004-2009
Pilbup Belitung Timur 2005 ; Ahok mencalonkan diri sebagai Bupati Belitung Timur dalam Pilbup Belitung Timur pada tahun 2005 dan menerima tiket dari PIB/PNBK dan beberapa partai kecil. Dan terpilih sebagai Bupati Belitung Timur untuk masa jabatan 2005-2010.
Pilgub Bangka Belitung 2006 ; Ahok menanggalkan jabatannya sebagai Bupati Belitung Timur dalam rangka mengikuti Pilgub Bangka Belitung 2006. Diusung oleh partai-partai kecil, namun kandas.
Pemilu Legislatif 2009 ; Sesudah keluar dari PIB Ahok bergabung dengan Partai Golkar dan menerima tiket menuju Senayan. Pada Pileg 2009 Ahok melaju ke dewan perwakilan rakyat RI untuk masa jabatan 2009-2014.
Pilkada DKI Jakarta 2012; Awalnya Ahok ingin mengusung dirinya sendiri melalui jalur independen sebagai cagub independen pada Pilkada DKI Jakarta, setelah tidak menerima tiket dari Partai Golkar. Sesudah Prabowo memdiberi garansi, Ahok keluar dari Partai Golkar dan mendampingi Jokowi sebagai cawagub pada Pilkada DKI Jakarta.
Pilkada DKI 2017, alasannya ialah tidak lagi menerima daerah di Partai Gerindra, dan menuduh Partai-partai Politik sebagai SARANG MALING, ahok bersama dengan Teman Ahok, menggalang sumbangan satu juta KTP dukung ahok maju Pilkada DKI melalui Jalur Independen.
Mendapat angin segar sumbangan dari PDI-Perjuangan, ahok menjilat ludahnya sendiri yang menyampaikan Partai Politik Sarang Maling, dan mendapatkan pinangan dari PDI-P maju di Pilkada DKI bersama Djarot.
Dan sekali lagi, ibarat halnya di Pilkada Gubernur Bangka Belitung tahun 2007, kembali Ahok memainkan warta SARA. Dalam kunjungan kerjanya di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, Ahok membuat pernyataan yang keluar konteks dari kunjungannya tersebut yang pernyataannya sudah menyinggung jutaan umat islam Indonesia bahkan dunia, dengan menyampaikan "tidakboleh mau dibohongi pakai surat al-maidah ayat 51". Yang belakangan atas desakan dari umat Islam Indonesia, karenanya POLISI gres berani tetapkan ahok sebagai tersangka dan kini sudah memasuki tahap persidangan di Pengadilan.
Buat lebih berguna, kongsi:
