Awam mengenal kerikil akik di indonesia
Awambicara.id – Gemstone ialah istilah kerennya, yang bagi sebagian orang awam dan orang kebanyakan mengenalnya dengan kerikil akik. Batu Akik/ Gemstone memang sudah menjadi sesuatu hal yang disukai oleh banyak sekali kalangan masyarakat awam dan orang kebanyakan semenjak zaman lampau kala.
Di indonesia sendiri, kerikil akik/ gemstone, banyak dikenakan oleh orang-orang yang dianggap renta dan oleh sebagian orang awam lainnya, dipakai oleh orang-orang yang dianggap mempunyai ilmu mistis. Batu Akik/ gemstone bagi sebagian orang awam Indonesia pada umumnya, beranggapan bahwa kerikil akik/ gemstone berafiliasi dengan dunia ghaib/ mistis. Namun dalam beberapa tahun terakhir pengguna kerikil akik sudah menjalar hampir tiruana kalangan, baik itu masyarakat awam pada umumnya, selebritis, politisi bahkan hingga bawah umur menyukai kerikil akik/ gemstone.
ABI, sebagai orang awam dan orang kebanyakan, akan mencoba mempersembahkan beberapa informasi terkena jenis-jenis kerikil akik yang terkenal di indonesia:
1. Batu bacan
1. Batu bacan
Nama “Bacan” sendiri ialah nama yang diambil dari sebuah pulau yang teletak di sebelah barat daya pulau Halmahera. Pulau ini masuk dalam Kabupaten Halmahera Selatan provinsi Maluku Utara. Sebenarnya, awalnya kerikil Bacan tidaklah ditambang di Pulau Bacan melainkan di Pulau Kasiruta yang terletak di sebelah barat Pulau Bacan. Lalu mengapa nama Bacan yang justru jadi terkenal? disinilah ABI yang awam ini ingin sedikit pertanda dari sudat pandang abi yang seabgai orang awam dan kebanyakan, yakni terjadi lantaran ibukota Kabupaten Halmahera Selatan yaitu Labuha berada di Pulau Bacan sehingga justru nama Bacan lah yang terkenal.
Walaupun demikian, desa-desa yang ada di Pulau Kasiruta yang menjadi tempat penambangan kerikil ini juga diikutkan contohnya Bacan Doko yang mengacu pada Desa Doko yang justru terdapat di Kasiruta. Irwan Muksin,dkk dalam laporannya terkena Eksplorasi Umum Batumulia Di Daerah Pulau Kasiruta Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara mengungkapkan bahwa Potensi kerikil mulia di Pulau Kasiruta terpusat di serpihan barat pulau Kasiruta, terutama di sekitar wilayah Desa Palamea, Desa Doko, Desa Bisori dan Desa Imbuimbu.
Lebih lanjut penelitian tersebut menemukan bahwa batumulia krisokola di kawasan Pulau Kasiruta ini tersebar di tujuh lokasi mencakup wilayah empat desa, yaitu Desa Palamea, Desa Imbuimbu, Desa Doko dan Desa Bisori. Sedangkan batumulia jasper tersebar di dua desa yakni Desa Doko dan Desa Imbuimbu.
Begitu terkenalnya kerikil bacan sehingga kerikil mulia ini menjadi cinderamata berharga yang didiberikan kepada banyak sekali pemimpin dunia. Beberapa diantaranya ialah Presiden Soekarno ketika mengunjungi Pulau Bacan. Juga dijadikan hadiah oleh Presiden SBY kepada Presiden Amerika, Barrack Obama dalam sebuah pertemuan di Bali.
Popularitas kerikil bacan semakin terangkat pada tahun 1994 ketika pasar luar negeri mulai memburu kerikil jenis ini. Dan mencapai puncaknya semenjak tahun 2005 kemudian hingga ketika ini.
2. Batu idocrase
Idocrase ialah kerikil permata langka, biasanya ditemukan dalam nuansa hijau biru dan kadang kala kuning-coklat atau pastel. Batu Idocrase terdiri dari kelompok silikat mineral, yang didefinisikan secara khusus sebagai kalsium aluminium-silikat. Dalam kebanyakan kasus, nama 'idocrase' dipakai ketika mengacu pada bentuk kerikil permata, sementara 'Vesuvianit' lebih dipakai dalam tumpuan untuk bentuk kristal yang kasar. Nama 'Vesuvianit' berasal dari Mt. Vesuvius, nama pegunungan berapi di mana idocrase pertama kali ditemukan.
Nama 'idocrase' berasal dari kata Yunani 'eidos' dan 'krausis' yang masing-masing menerjemahkan sebagai 'bentuk' dan 'campuran'; mengacu pada kristal, yang sering mengatakan adonan bentuk mineral lainnya. Idocrase pertama kali diidentifikasi pada tahun 1795 oleh gemologist Jerman terkenal, Abraham Gottlob Werner. Werner juga orang pertama yang menemukan chrysoberyl yang ialah kelompok mineral lain pada kerikil permata yang sangat terkenal dengan sebutan mata kucing nya. Werner juga ialah mentor dari Friedrich Mohs, pencipta 'skala kekerasan Mohs ' dan definisi skala tersebut masih dipakai hingga ketika ini.
Idocrase ialah adonan kompleks logam, oksigen, hidrogen dan fluoride, yang diklasifikasikan sebagai silikat kalsium aluminium, dengan berat jenis berkisar 3,32-3,47, kurang lebih sama menyerupai tanzanite. Idocrase mempunyai ukuran indeks bias 1,700-1,723, sedikit lebih rendah dari spinel dan garnet. Hal ini sedikit lebih lembut daripada kuarsa, peringkat 6,5 pada ukuran skala kekerasan Mohs. Kristal Idocrase terbentuk dalam struktur tetragonal.
Idocrase atau Vesuvianit ditemukan di sejumlah lokasi di dunia. Hal ini diketahui terbentuk dalam skarn (silikat gangue atau limbah batuan) dan deposit kerikil kapur melalui proses geologi kontak metamorfosis. Dari beberapa kumpulan permata berkarakter yang paling terkenal ialah berasal dari Quebec, Kanada dan Mt. Vesuvius di Italia. Sumber penting lainnya termasuk Pepegununganan Ural Rusia serta Cina, Norwegia, Pakistan, Swedia, Swiss, Kenya, Tanzania dan Amerika Serikat (California, Arkansas, Maine, Vermont dan New Hampshire). ... dan tampaknya mereka belum tahu bahwa di Indonesia juga ada banyak Idocrase.
Penemuan yang lebih gres justru berasal dari Kenya dan Tanzania yang dikabarkan sudah ditemukan beberapa kerikil permata Idocrase dengan kualitas transparan sangat elok untuk pasar, meskipun dalam jumlah yang sangat terbatas. California (AS) menghasilkan materi cabochon atau bacan kelas hijau, disana dikenal sebagai 'Californite' atau dengan nama lain 'Giok California' ( mungkin lantaran kemiripan yang berpengaruh dengan kerikil giok ). Bahkan ditemukan juga pada Tambang The Jeffrey di Quebec, Kanada yang menghasilkan jenis Idocrase dengan tampilan rupa yang baik, materi kerikil Idocrase kuning-hijau, serta banyak sekali zamrud hijau, violet yang kaya kromium dan sangat langka.
Idocrase sangat terkenal di kalangan kolektor, tetapi kurang dikenal untuk pedagang dan pengguna perhiasan. Ini mungkin disebabkan masih jarang pengusaha yang mengolah Idocrase menjadi satu produk perhiasan utama untuk perempuan menyerupai untuk kalung, gelang, liontin dan jenis aksesories lainnya. Begitupun dengan Idocrase yang ada di Indonesia, sebagian besar dari mereka masih berbentuk butiran yang disematkan dalam bingkai cincin pria. Satu peluang perjuangan yang menjanjikan dengan pangsa pasar masih terbuka luas kalau diolah menjadi bentuk perhiasan yang lebih menarikdanunik dan berkelas.
Idocrase di Indonesia, awalnya banyak ditemukan di propinsi sumatera barat tepatnya di kawasan sungai.Dan Idocrase yang fenomenal berjulukan sungai dareah dan kini sudah teramat langka untuk menemukan idocrase sungai dareh yang kualitasnya bagus. Sejak tahun 2014 ditemukan juga di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang didiberi nama Lumut Aceh, Bio Solar dan Solar. Untuk kualitas elok juga sudah teramat langka ditemukan seiring semakin berkurangnya rough potensial di kedua kawasan tersebut.
3. Batu Pandan
Batu pandan ialah salah satu jenis kerikil akik yang mempunyai corak paling unik, menyerupai bentuk nanas yang berwarna merah. Batu akik pandan belum banyak yang mengenalnya, dan spesialuntuk beberapa penggila kerikil saja yang bisa mengenalnya. Batu akik pandan mempunyai bentuk yang hampir sama dengan kerikil akik cempaka madu, sehingga kebanyakan orang yang susah untuk membedakannya. Namun bagi anda yang pecinta kerikil akik, pastinya anda bisa membedakannya. Batu akik pandan ini akan mempunyai tekstur kerikil dengan motif menyerupai bercak putih yang ada didalam batu, sehingga tekstur inilah yang bisa membedakannya.
Sebenarnya, masih banyak kerikil akik/ gemstone yang berasal dan spesialuntuk ada di Indonesia, yang ialah salah satu kekayaan alam dari Indonesia yang belumlah begitu besar dimanfaatkan menyerupai halnya dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, ABI yang awam ini mustahil sanggup menjabarkannya secara lengkap didalam goresan pena singkat ini.
Buat lebih berguna, kongsi: