Bagaimana Cara Menyusun Rpp Yang Benar Dan Baik? Yuk Intip Disini


Bagaimana Cara Menyusun RPP Yang Benar dan Baik?. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yakni planning yang menggambarkan mekanisme dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan di sini sanggup diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan berguru yang produktif termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. [Menurut Kunandar (2011: 263)]

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran, yakni: kompetensi dasar, bahan pokok, indikator, dan evaluasi berbasis kelas. [Menurut Wahyuni dan Ibrahim (2012: 69)]

RPP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang dalam pengembangannya harus dilakukan secara Profesional. Dari pendapat tersebut, sanggup disimpulkan bahwa RPP yakni planning pembelajaran yang dibentuk oleh guru untuk memperkirakan tindakan dalam pembelajaran. [Menurut Mulyasa (2007: 212)]

A. Tujuan dan Fungsi RPP


Tujuan RPP berdasarkan Kunandar (2011: 264) yakni untuk: (1) mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses berguru mengajar; (2) dengan menyusun RPP secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan bisa melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi acara pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.

Kunandar (2011: 264) menyampaikan bahwa fungsi RPP yakni sebagai pola bagi guru untuk melaksanakan kegiatan berguru mengajar (kegiatan pembelajaran) biar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain RPP berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh sebab itu, RPP hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respons siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.

B. Unsur-unsur yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RPP


Menurut Kunandar (2011: 265), unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP adalah:

  1. mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta bahan dan submateri pembelajaran, pengalaman berguru yang telah dikembangkan di dalam silabus;
  2. menggunakan banyak sekali pendekatan yang sesuai dengan bahan yang menawarkan kecakapan hidup (life skill ) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari;
  3. menggunakan metode dan media sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung;
  4. penilaian dengan sistem pengujian meny eluruh dan berkelanjutan didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus.

C. Komponen-komponen RPP


Komponen-komponen RPP berdasarkan Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 perihal Standar Proses yakni sebagai berikut.

1) Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran meliputi; sa tuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran, jumlah pertemuan.

2) Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal penerima didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dibutuhkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

3) Kompetensi dasar
Kompetensi dasar yakni sejumlah kemampuan yang harus dikuasai penerima didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai referensi penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

4) Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi yakni sikap yang sanggup diukur dan/atau diobservasi untuk memperlihatkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi pola evaluasi mata pelajaran. Indikator pe ncapaian kompetensi dirumuskan dengan memakai kata kerja operasional yang sanggup diamati dan diukur, yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

5) Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil berguru yang dibutuhkan dicapai oleh penerima didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6) Materi ajar
Materi latih memuat fakta, konsep, prinsip, dan mekanisme yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

7) Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

8) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran dipakai oleh guru untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran biar penerima didik mencapai kompetensi dasar suasana berguru dan proses pembelajaran biar penerima didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran diubahsuaikan dengan situasi dan kondisi penerima didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

9) Kegiatan pembelajaran

(1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditunjukkan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian penerima didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan penerima didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan bahan yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan memberikan bahan dan klarifikasi uraian kegiatan sesuai silabus.

(2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi penerima didik untuk berpartisipasi aktif, serta menawarkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesert a didik. Kegiatan inti ini dilakukan secara sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Dalam kegiatan eksplorasi, guru: melibatkan penerima didik mencari informasi yang luas dan dalam perihal topik / tema materi yang akan dipelajari dengan berguru dari aneka sumber; memakai bermacam-macam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber berguru lain; memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara penerima didik dengan guru, lingkungan, dan sumber berguru lainnya; melibatkan penerima didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi penerima didik melaksanakan percobaan di laboratorium, studio, dan lapangan.

Dalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan penerima didik membaca dan menulis yang bermacam-macam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; memfasilitasi penerima didik melalui pinjaman tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan gres baik secara ekspresi dan tert ulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menuntaskan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi penerima didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi penerima didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, memfasilitasi penerima didik menciptakan laporan eksplorasi yang dilakukan baik ekspresi maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi penerima didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; memfasilitasi penerima didik melaksanakan pameran, turnamen, bazar serta produk yang dihasilkan; dan memfasilitasi pe serta didik melaksanakan kegiatan yang menumbuhkan pujian dan rasa percaya diri penerima didik.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru menawarkan umpan balik faktual dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan penerima didik, menawarkan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan klarifikasi terperinci penerima didik melalui banyak sekali sumber; memfasilitasi penerima didik melaksanakan refleksi untuk memperoleh pengalaman berguru yang telah dilakukan; dan memfasilitasi penerima didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.

(3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri acara pembelajaran yang sanggup dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, evaluasi dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan penutup, guru: gotong royong dengan penerima didik dan/atau sendiri menciptakan rangkuman/simpulan pelajaran; melaksanakan evaluasi dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; dan menawarkan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, acara pengayaan, layanan konseling dan/atau menawarkan kiprah baik kiprah individual maupun kelompok sesuai dengan hasil berguru pe serta didik; dan memberikan planning pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

10) Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen evaluasi proses dan hasil berguru diubahsuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

11) Sumber belajar
Penentuan sumber berguru didasark an pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta bahan ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

D. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP


Prinsip-prinsip penyusunan RPP berdasarkan Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 perihal Standar Proses yakni sebagai berikut.

1) Memerhatikan perbedaan individu penerima didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khu sus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan penerima didik.

2) Mendorong partisipasi aktif penerima didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada penerima didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

3) Mengembangakan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangakan kegemaran membaca, pemahaman bermacam-macam bacaan, dan berekspresi dalam banyak sekali bentuk tulisan.

4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan acara pinjaman umpan balik positif, penguatan remedi dan pengayaan.

5) Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memerlihatkan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, bahan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi, dan sumber berguru dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pemb elajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangakan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

E. Langkah-langkah Penyusunan RPP


Menurut Kunandar (2011: 271), langkah-langkah menyusun suatu RPP meliputi beberapa hal berikut.
1) Identitas mata pelajaran
Menuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu (jam pertemuan).
2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Menuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai standar isi.

3) Indikator
Pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan berikut.
(1) Setiap KD dikembangakan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).
(2) Indikator memakai kata kerja operasional yang sanggup diukur dan/atau diobservasi.
(3) Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK.
(4) Prinsip pengembangan indikator yakni urgensi, kuntinuitas, relevansi, dan kontekstual.

(5) Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.

4) Materi Pembelajaran

Mencantumkan bahan pembelajaran dan melengkapi dengan uraian-uraiannya yang telah dikembangkan dala m silabus, pengalaman berguru yang bagaimana yang ingin diciptakan dalam proses pembelajaran yang didukung oleh uraian bahan untuk mencapai kompetensi tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan yakni kemanfaatan, alokasi waktu, kesesuaian, ketetapan, situasi dan kondisi lingkungan masyarakat, kemampuan guru, tingkat perkembangan penerima didik, dan fasilitas.

5) Tujuan Pembelajaran
Dalam tujuan pembelajaran dijelaskan apa tujuan dari pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran diambil dari indikator.

6) Strategi atau Skenario Pembelajaran

Strategi atau skenario pembelajaran yakni taktik atau skenario apa dan bagaimana dalam memberikan bahan pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif, dan efektif, bermakna, dan menyenangkan. Strategi atau skenario pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru secara beruntun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu.

7) Sarana dan Sumber Pembelajaran

Dalam proses berguru mengajar, sarana pembelajaran sangat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang dimaksud dengan sarana pembelajaran dalam uraian ini lebih ditekankan pada sarana dalam arti media/alat peraga. Sarana berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Sementara itu, sumber berguru yakni segala sesuatu yang sanggup dijadikan sumber dalam proses berguru mengajar.

8) Penilaian dan Tindak Lanjut

Sistem evaluasi dan mekanisme yang dipakai untuk menilai pencapaian berguru siswa berdasarkan evaluasi ya ng telah dikembengkan selaras dengan pengembangan silabus. Penilaian merupakan serangakaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data perihal proses dan hasil berguru penerima didik yang dilakukan secara sist ematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dilakukan dengan memakai tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, dan pe nilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan evaluasi diri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih evaluasi yakni sebagai
berikut.
- Untuk mengatur pencapaian kompetensi penerima didik, yang dilakukan berdasarkan indikator
- Menggunakan pola kriteria
- Menggunakan sistem evaluasi berkelanjutan
- Hasil evaluasi dianalisis untuk memilih tindak lanjut
- Sesuai dengan pengalaman berguru yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran
Buat lebih berguna, kongsi: