Pencatatan Perlengkapan Sesuai Mekanisme Akuntansi

Perlengkapan dalam akuntansi diartikan sebagai barang atau benda habis pakai yang berfungsi sebagai penunjang keberhasilan operasional atau acara perjuangan suatu perusahaan.

Perlengkapan diartikan sebagai benda habis pakai sebab perlengkapan sanggup habis baik secara fisiknya maupun manfaat ekonomisnya, contohnya dalam perjuangan salon kecantikan Zhafira terdapat perlengkapan shampo, shampo ialah salah satu pola dari perlengkapan sebab shampo memiliki fungsi untuk menunjang perjuangan jasa salon kecantikan Zhafira dan shampo sanggup habis ketika sudah dipakai.

Secara umum perlengkapan memiliki ciri harganya relatif terjangkau, barangya berukuran kecil, pemakaiannya dalam satu periode dan sanggup habis. misal perlengkapan lainnya contohnya tinta untuk ngeprin, lembaran kertas yang digunakan dalam operasional perjuangan dan sebagainya.

Sesudah tahu apa itu perlengkapan, kini pertanyaan saya bagaimanakah pencatatan perlengkapan secara sempurna sesuai ilmu akuntansi? Jika anda sudah memahaminya maka silahkan memahami artikel diberikutnya wacana pencatatan beban dibayar dimuka, jikalau anda belum memahami pencatatan perlengkapan maka silahkan pahami klarifikasi diberikut ini:

Pencatatan perlengkapan dalam jurnal umum ketika pembelian

 dalam akuntansi diartikan sebagai barang atau benda habis pakai yang berfungsi sebagai pe PENCATATAN PERLENGKAPAN SESUAI PROSEDUR AKUNTANSI
Ketika membeli perlengkapan, maka kita akan mengeluarkan uang atau sanggup juga utang terlebih lampau. Nah ketika terjadi transaksi pembelian tersebut maka perusahaan sanggup mengakuinya sebagai harta ataupun sebagai beban. Namun pada umumnya perusahaan mengakuinya sebagai harta yaitu perlengkapan, meskipun demikian tidak salah jikalau perusahaan mengakuinya sebagai beban yaitu beban perlengkapan. Lalu bagaimana mencatat pembelian perlengkapan dalam jurnal umum? Agar lebih terang silahkan simak ilustrasi diberikut ini:

Pada bulan januari 2014 tepatnya tanggal 1, Zhafira salon membeli beberapa shampo secara tunai seharga Rp 300.000  untuk keperluan usaspesialuntuk selama bulan januari. Buatlah pencatatan perlengkapan (shampo) ke dalam jurnal umum dengan pendekatan harta (disebut juga pendekatan neraca) dan pendekatan laba-rugi (disebut juga pendekatan laba-rugi).

Jurnal pencatatan pembelian perlengkapan sebagai harta


(Db) Perlengkapan Salon ......................Rp 300.000
    (Kr)  Kas/utang......................................Rp 300.000

Jurnal pencatatan pembelian perlengkapan sebagai beban


(Db) Beban perlengkapan .............Rp 300.000
     (Kr)  Kas/utang........................................Rp 300.000


Sekarang saya harap saudara sudah paham cara menjurnal perlengkapan, kini saatnya memahami pembiasaan untuk perlengkapan. Sebelum berguru menyusun jurnal pembiasaan khususnya jurnal pembiasaan terkait perlengkapan, maka perlu dipahami dalam logika anda mengapa harus menyesuaikan akun perlengkapan.

Alasan disusun pembiasaan untuk akun perlengkapan



Akun perlengkapan harus disesuaiakan saldonya pada final periode akuntansi, hal ini sebab dua alasan utama, yang pertama apabila perlengkapan diakui sebagai harta ketika pembelian maka seiring dilakukan pemakaian perlengkapan tersebut maka beberapa cuilan dari perlengkapan yang terpakai harus diakui sebagai beban perlengkapan. Makara jikalau pada 1 januari Zhafira salon memiliki saldo perlengkapan senilai Rp 300.000, seiring berjalannya perjuangan salon dalam bulan itu sudah digunakan perlengkapan untuk jasa pemeliharaan rambut pelanggannya sebesar 250.000 sehingga pada ahir periode bulan januari diketahui perlengkapan (shampo) tersisa Rp 50.000. Maka menurut informasi tersebut Zhafira salon tidak sanggup mengakui saldo perlengkapannya dalam laporan keuangan bulan januari sebesar Rp 300.000 tetapi saldo perlengkapan harus diakui sebesar Rp 50.000, hal ini sebab perlengkapan yang terpakai sebesar Rp 250.000 tidak lagi diakui sebagai perlengkapan melainnkan harus diakui sebagai beban perlengkapan. melaluiataubersamaini demikian diharapkan suatu alat semoga saldo perlengkapan sanggup menandakan saldo perlengkapan yang sesungguhnya yaitu Rp 50.000 bukan Rp 300.000, nah dalam akuntansi alat itu dinamakan “jurnal penyesuaian

Alasan yang kedua jikalau perlengkapan diakui sebagai beban perlengkapan ketika pembelian, maka perlengkapan yang "belum terpakai" selama periode bersangkutan dilarang diakui sebagai beban perlengkapan tetapi diakui sebagai perlengkapan.

Makara sesuai ilustrasi Zhafira salon yang diketahui ketika tanggal 1 januari dibeli perlengkapan dan dicatat dalam jurnal umum sebagai beban perlengkapan sebesar Rp 300.000.

Nah... saldo beban perlengkapan dilarang dilaporkan dalam laporan keuntungan rugi sebesar Rp 300.000 tetapi harus dilaporkan sebesar Rp 250.000 hal ini sebab yang benar-benar sudah terpakai dalam bulan januari sebesar Rp 250.000, sedangkan Rp 50.000 belum boleh diakui sebagai beban tapi harus diakui sebagai perlengkapan sebab belum dipakai. Makara diharapkan jurnal pembiasaan semoga pelaporan beban perlengkapan dilaporkan dengan benar.

Penyesuaian yang disusun untuk akun perlengkapan

Dalam Membuat jurnal pembiasaan untuk akun perlengkapan memakai 2 pendekatan, yaitu pendekatan Neraca dan pendekatan laba- rugi. Adapun Penyusunan jurnal pembiasaan untuk ilustrasi di atas dengan pendekatan neraca dan pendekatan laba-rugi yakni sebagai diberikut :

Jurnal pembiasaan akun perlengkapan dengan pendekatan Neraca


Beban perlengkapan .........................Rp 250.000
       Perlengkapan Salon.............................Rp 250.000

Jurnal penyesuaiana akun perlengkapan dengan pendekatan laba-rugi


Perlengkapan Salon.............................Rp 50.000
      Beban perlengkapan.............................Rp 50.000

Demikianlah klarifikasi mekanisme akuntansi dalam pencatatan akun perlengkapan dari proses pembelian hingga penyesuaian, Semoga pembahasan bahan akuntansi dalam blog pencatatan perlengkapan ini bermanfaa untuk anda.
Buat lebih berguna, kongsi: