Pencatatan Beban Dibayar Dimuka Dengan Pendekatan Laba-Rugi

Beban dibayar dimuka dalam akuntansi sanggup diartikan sebagai tiruana biaya dan beban yang sudah dibayarkan, namun sesungguhnya sebagian dari beban tersebut harus dibayarkan pada periode akuntansi yang akan hadir.

Seperti yang kita ketahui bahwa adakalanya perusahaan harus membayar sejumlah biaya untuk “keperluan” usaspesialuntuk, padahal biaya untuk “keperluan” tersebut seharusnya dibebankan dalam periode selanjutnya,

contohnya biaya asuransi yang harus dibayarkan perusahaan diawal pemakaian jasa asuransi, beban sewa yang dibayarkan dimuka ketika perusahaan akan menyewa sesuatu, beban iklan dan sebagainya, nah beban-beban inilah yang disebut beban dibayar dimuka.

Ketika perusahaan membayar biaya tertentu (misal biaya iklan, biaya sewa dll) yang dibayarkan dimuka, maka ketika perusahaan membayar biaya tersebut, perusahaan belum mencicipi manfaat pembayaran biaya tersebut secara keseluruhan,

contohnya perusahaan pada bulan november 2013 membayar biaya sewa mesin jahit untuk masa satu tahun, maka ketika bulan november bahkan hingga selesai periode akuntansi yaitu 31 desember 2013 perusahaan belum mencicipi manfaat dari sewa mesin jahit secara keseluruh,

tetapi perusahaan gres akan mencicipi manfaat dari penyewaan mesin jahit secara keseluruhan ketika sudah mencapai masa satu tahun yaitu pada bulan oktober 2014.

 dalam akuntansi sanggup diartikan sebagai tiruana biaya dan beban yang sudah dibayarkan PENCATATAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA DENGAN PENDEKATAN LABA-RUGI
Dalam ilmu akuntansi khususnya pada pembahasan jurnal penyesuaian, beban dibayar dimuka dicatat dengan dua pendekatan pendekatan yang pertama yaitu pencatatan beban dibayar dimuka dengan pendekatan neraca disebut juga pendekatan harta, pendekatan yang kedua yaitu pendekatan laba-rugi yang disebut juga pendekatan beban. Apabila perusahaan semenjak awal pencatatan beben-beban dibayar dimuka dilakukan dengan pendekatan laba-rugi maka untuk seterusnya perusahaan tersebut harus melaksanakan pencatatan terhadap beban dibayar dimuka dengan pendekatan laba-rugi secara konsisten begitu juga sebaliknya.

Misalnya pada dikala melaksanakan transaksi pembayaran biaya iklan untuk satu tahun, perusahaan mengakui biaya tersebut sebagai “beban” yaitu beban iklan sehingga dijurnal debet beban iklan dan kredit kas,

maka ketika selesai tahun perusahaan akan membuat jurnal pembiasaan dengan metode laba-rugi dengan menjurnal debet iklan dibayar dimuka dan kredit beban iklan sejumlah beban iklan yang belum berlaku dalam periode itu. Agar lebih terang silahkan pahami ilustrasi diberikut ini

misal soal pencatatan beban dibayar dimuka



Pada tahun 2013 tepatnya pada tanggal 1 bulan Oktober, perusahaan Zhafira malakukan pembayaran biaya sewa gudang sebesar Rp 36.000.000 selama satu tahun secara tunai, gudang tersebut akan dipakai perusahaan Zhafira untuk menampung barang dagangannya.

Pencatatan transaksi biaya sewa dibayar dimuka sebagai beban

Pada tanggal 1-10-2013 perusahaan Zhafira yang bergerak dalam bidang perdagangan sembako melaksanakan pencatatan pembayaran biaya sewa gudang ke dalam jurnal khusus pengeluaran kas sebagai diberikut:

(Db) Beban sewa gudang.........................Rp 36.000.000
     (Kr) Kas.....................................................Rp 36.000.000

Penyesuaian Biaya sewa dibayar dimuka dengan pendekatan laba-rugi

Beban sewa gudang yang dibayarkan perusahaan Zhafira pada tanggal 1-10-2013 hingga dengan selesai periode akuntansi yaitu 31-12-2013 gres dirasakan manfaat dari penyewaan gudang tersebut selama tiga bulan yaitu bulan oktober, november, dan desember,

Kaprikornus yang bekerjsama sudah diakui sebagai beban sewa gudang hingga selesai periode di tahun 2013 yaitu sebesar 9.000.000 rupiah saja dengan perhitungan; 3/12 x 36.000.000.

Padahal pada dikala pembayaran yaitu tanggal 1-10-2013 beban sewa gudang sudah tercatat sebesar 36.000.000, sehingga jelaslah bahwa beban sewa gudang belum dicatat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,

jadi perlu dilakukan pembiasaan terhadap beban sewa gudang. Dalam menyesuaikan beban sewa gudang maka perusahaan Zhafira harus memakai pendekatan laba-rugi,

hal ini sebab semenjak awal yaitu ketika pembayaran beban tersebut Zhafira melakukannya dengan pendekatan laba-rugi sebagaimana jurnal khusus di atas.

Adapun jurnal pembiasaan untuk menyesuaikan beban sewa dibayar dimuka dengan pendekatan laba-rugi yaitu sebagai diberikut

(Db) Sewa gudang dibayar dimuka......................Rp 27.000.000
       (Kr) Beban sewa gudang.........................................................Rp 27.000.0000

Angka 27.000.000 rupiah didapat dari sejumlah beban sewa gudang yang dibayarkan dimuka yaitu 36.000.000 dikurangi beban sewa yang diakui dalam periode akuntansi yang bersangkutan (dalam pola ini dari 1-10-2013 s/d 31-12-2013) yaitu sebesar 9000.000.

melaluiataubersamaini dilakukan pembiasaan sebagaimana ditunjukan dengan jurnal pembiasaan maka akun beban sewa gudang sanggup menandakan jumlah yang bekerjsama pada neraca saldo diubahsuaikan (neraca lajur) maupun hingga pada laporan keuntungan rugi yaitu sebesar Rp 9.000.000. Jika masih belum terang lihatlah klarifikasi dibawah ini:

Awalnya (pada tanggal 1-10-2013) beban sewa gudang dicatat disebelah debet senilai 36.000.000, Lalu diubahsuaikan (pada tanggal 31-12-2013) dengan jurnal pembiasaan dimana posisi beban sewa gudang ada diposisi kredit senilai 27.000.000,

nahh dengan demikian kalau digabung maka beban sewa gudang ada diposisi debet senilai 9000.000, yang diperoleh dari debet 36.000.000 dikurangi kredit 27.000.000 sehingga kesudahannya debet 9000.000.

cepatdangampang-gampangan dengan artikel ini saudara sanggup lebih paham wacana penyesuaian beban dibayar dimuka dengan pendekatan laba-rugi, kalau masih binggung silahkan bertanya dalam kotak komentar
Buat lebih berguna, kongsi: