Tongkronganislami.net - Cinta adalah kata yang selalu dinanti oleh semua orang. Suami kepada istri, orang bau tanah kepada anak, pimpinan kepada bawahan, dst. Begitu juga dengan seoarang muslim selalu menanti cinta dari pemberi kehidupan, terutama di bulan ramadhan.
Ada beberapa kiat untuk mendapatkan cinta yang kuasa di bulan Ramadhan. Namun, akan kami awali dengan pembahasan seputar pengertian cinta dan hal-hal yang memicu perasaan cinta muncul.
Cinta berasal dari bahasa rab disebut al-hubb, atau mahabbah. Mahabbah, oleh sebagian ulama bahasa disamakan dengan al-Mawaddah yang mempunyai definisi mailul qalbi ila syai’in mu’ayyinin, artinya kecenderungan hati terhadap hal-hal tertentu. Kecendrungan hati ini, dibangun atas 3 asas:
1. Asas Kemanfaatan
Segala sesuatu yang memudahkan kita, memberi kita manfaat akan menciptakan kita menyenanginya mencintainya. Seperti mobil, rumah dan lain sebagainya. Namun saat manfaat itu hilang kemungkinan besar ketertarikan dan kecintaan itu hilang.
Segala sesuatu yang memudahkan kita, memberi kita manfaat akan menciptakan kita menyenanginya mencintainya. Seperti mobil, rumah dan lain sebagainya. Namun saat manfaat itu hilang kemungkinan besar ketertarikan dan kecintaan itu hilang.
2. Asas Kelezatan
Segala yang indah menciptakan kita senang, tidak ada orang yang tidak suka dengan bunyi merdu, pemandangan indah, masakan enak, hal-hal yang membangkitkan perasaan senang
Segala yang indah menciptakan kita senang, tidak ada orang yang tidak suka dengan bunyi merdu, pemandangan indah, masakan enak, hal-hal yang membangkitkan perasaan senang
3. Asas Keutamaan
Seperti halnya orang yang lebih cantik, orang yang lebih ganteng, lebih terpelajar dan yang lainnya: atau di dalam Al-Qur’an dikisahkan kisah nabi Yusuf:
Seperti halnya orang yang lebih cantik, orang yang lebih ganteng, lebih terpelajar dan yang lainnya: atau di dalam Al-Qur’an dikisahkan kisah nabi Yusuf:
فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Artinya: Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha tepat Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah (satu) malak yang mulia". (QS Yusuf: 31)
Ketiga asas ini, merupakan alasan pokok mengapa kita menyayangi sesuatu. Di dalam kehidupan insan di dunia, Allah mengakibatkan tiga asas ini ke dalam banyak sekali macam bentuk dengan tujuan untuk dijadikan sebagai karunia, sebagi cobaan dan sebagai musibah.
Si A yang diberi kelezatan, kemulian, kemanfatan, akan digiring untuk menyayangi apa saja yang berafiliasi dengan ketiga asas tersebut. Pertanyaanya: Bagaimanakah kalau si A diberi hal yang sebaliknya? Tidak diberi Kemuliaan? Kelezatan? dan Kemanfaatan? Apakah dia masih tetap cinta?
Perilaku si A dalam menyikapi hal tersebut sanggup saja berbuah karunia kalau dia tetap cinta meskipun pahit atau menerima cobaan kalau dia tidak cinta lagi. Di sinilah seorang muslim dituntut mempertahankan rasa cinta kepada pemberi cobaan dengan menyikapinya secara tidak berlebihan.
Tidak ada yang kekal di dunia ini, tidak ada yang abadi dalam memperlihatkan kelezatan, kemanfaatan, serta kemuliaan selain Allah SWT. Oleh alasannya yakni itu, menyayangi apapun di dunia ini harus dilandasi dengan kecintaan kepada Allah SWT.
Makara langkah awal untuk meraih cinta Allah di bulan ramadhan yakni melaksanakan segala hal atau apapun di dalam bulan ramadhan berlandaskan cinta kepada Allah SWT.
Lalu bagaimana Cara semoga Allah mendapatkan Cinta Kita ?
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Katakanlah: "Jika kau (benar-benar) menyayangi Allah, ikutilah aku, pasti Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Ali-Imran: 31).
Ayat ini memperlihatkan bahwa bentuk kecintaan kita kepada Allah harus ditunjukkan dengan mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Karena Rasul yakni salah satu insan yang berhasil mendapatkan kasih sayang Allah, sehingga mengikuti jalannya yakni jalan yang paling berhasil dalam mendapatkan kecintaan Allah.
Jalan apa yang dibawa oleh Rasul, ialah jalan yang lurus, fatwa Islam. Untuk itulah kenapa Allah menaruh keridhaannya kepada fatwa islam. Mengikuti agama harus dengan tingkat kesyukuran yang tinggi, dan syukur yang tinggi yakni melaksanakan segala sesuatu dengan niat nrimo dan sabar.
Maka semoga Allah menyayangi kita hal selanjutnya yang harus dilakukan yakni mengikuti Rasulullah, mengikuti agama Allah (Ajaran islam) dengan penuh rasa syukur, penuh keikhlasan, penuh kesadaran dan penuh kecintaan. Saat hal tersebut telah dilakukan maka Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa kita di bulan ramadhan.
Langkah terakhir dalam meraih cinta yang kuasa di bulan ramadhan adalah, segala hal yang dilakukan di dalam bulan ramadhan harus mengikuti Rasulullah SAW atau menurut fatwa agama Islam.
Bulan ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk menunjukan cinta kita kepada Allah, alasannya yakni bulan ini, bulan yang penuh suka cita, bulan dimana Allah melimpahkan kemurahan, rahmat dan kecintaannya.
Baca Juga:
Baca Juga:
Mulailah dari hal-hal yang kecil. Seperti melatih diri untuk beribadah dengan kesadaran ingin menyayangi Allah, meningkatkan ibadah-ibadah nawafil selama bulan ramadhan. Mudahan Bermanfaat
Buat lebih berguna, kongsi: